TIMES BLITAR, PACITAN – Memperingati Hari Bumi ke-55, para mahasantri Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan menggelar aksi nyata bertani dengan media tanam polybag.
Kegiatan ini berlangsung di lingkungan Asrama Dipomenggalan pada Senin (28/4/2025), sebagai bagian dari gerakan Go Green dan upaya nyata menyelamatkan bumi.
Aksi bertani ini menjadi bagian dari Asta Aksi, yaitu delapan bentuk gerakan lingkungan hidup yang diusung oleh Ma'had Aly. Salah satunya adalah penghijauan, yang dinilai sangat penting untuk menjaga kelestarian bumi dari kerusakan lingkungan yang semakin mengkhawatirkan.
"Kegiatan ini menjadi langkah kecil kami untuk menyelamatkan bumi. Mulai dari lingkungan terkecil, kami ingin mengajak semua orang sadar akan pentingnya penghijauan," ujar Mudir Ma'had Aly Al-Tarmasi, KH Luqman Al-Hakim Harits Dimyathi.
Menurut KH Luqman Al-Hakim, saat ini berbagai perubahan lingkungan yang terjadi di sekitar manusia membawa dampak buruk yang tidak bisa diabaikan.
Pencemaran udara, pencemaran air, krisis air bersih, hingga bencana alam seperti banjir, longsor, dan kebakaran hutan terus mengancam keberlangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
"Kerusakan lingkungan berdampak global, bukan hanya menurunkan kualitas kesehatan manusia, tetapi juga mengancam masa depan generasi mendatang," imbuhnya.
Dalam kegiatan ini, para mahasantri menanam berbagai jenis tanaman sayur dan buah dalam media polybag. Media tanam ini dipilih karena lebih fleksibel, hemat lahan, dan cocok diaplikasikan di area pesantren yang terbatas.
Selain bertani, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui penghijauan.
Penghijauan, lanjut KH Luqman, bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan perhatian serius dari seluruh aparatur negara. Penataan kembali lingkungan harus menjadi program prioritas, seiring membangun budaya masyarakat yang berwawasan lingkungan hidup.
"Menanam pohon, memperbanyak tanaman, menjaga sumber air bersih, itu adalah bagian kecil yang berdampak besar untuk bumi kita. Karena itu, aksi sederhana seperti ini harus terus digalakkan," tegas KH Luqman.
Aksi ini mendapatkan sambutan hangat dari seluruh mahasantri. Mereka tampak antusias menyiapkan polybag, mengisi tanah, memilih bibit, hingga proses penanaman. Semangat ini menunjukkan bahwa gerakan cinta lingkungan bisa dimulai dari langkah-langkah sederhana namun berkelanjutan.
Gerakan bertani dengan polybag ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga bumi bisa dimulai dari langkah kecil, dimulai dari diri sendiri dan dari lingkungan terdekat.
Dengan begitu, Ma'had Aly Al-Tarmasi berharap dapat menanamkan kesadaran lingkungan kepada para santri agar ke depan menjadi agen perubahan di masyarakat.
Selain itu, mahasantri diharapkan mampu mengembangkan konsep pertanian ramah lingkungan yang dapat diterapkan di mana pun mereka berada setelah menyelesaikan pendidikan di Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bertani dengan Polybag, Cara Mahasantri Ma'had Aly Al-Tarmasi Pacitan Selamatkan Bumi
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |