TIMES BLITAR, JAKARTA – Sejumlah pemimpin Eropa secara resmi mengumumkan pengakuan negara mereka atas Palestina dalam pertemuan tingkat tinggi di sela Sidang Umum PBB, Senin (22/9/2025). Langkah ini dipandang sebagai momentum bersejarah untuk memperkuat solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.

Melansir Anadolu, Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara dipimpin oleh Prancis dan Arab Saudi. Forum tersebut mempertemukan pemimpin dunia yang menyerukan penghentian perang di Gaza sekaligus mendorong resolusi damai jangka panjang.

Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menegaskan perlunya segera menghentikan tragedi kemanusiaan di Gaza. Ia juga menyerukan agar Palestina segera memperoleh status sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Senada dengan itu, Perdana Menteri Irlandia, Michael Martin, menyebut pengakuan Palestina sebagai satu-satunya jalan menuju masa depan damai. Tahun lalu, Irlandia bersama Spanyol, Norwegia, dan Slovenia telah lebih dulu mengakui negara Palestina.

Langkah pengakuan juga datang dari Luksemburg. Perdana Menteri Luc Frieden menyebut deklarasi negaranya sebagai awal komitmen baru bagi harapan, diplomasi, dan koeksistensi. Ia menekankan keputusan tersebut bukan tindakan melawan Israel, melainkan demi perdamaian berdasarkan hukum internasional dan Piagam PBB.

Dukungan serupa disampaikan oleh Perdana Menteri Malta, Robert Abela, yang menyebut penderitaan di Gaza sebagai hal yang “secara moral dan hukum sangat salah”. Sementara Menteri Luar Negeri Andorra, Imma Tor Faus, menegaskan bahwa rakyat Palestina berhak hidup damai berdampingan dengan Israel di negara mereka sendiri.

Adapun Perdana Menteri Belgia, Bart De Wever, menegaskan dukungan penuh negaranya terhadap solusi dua negara. Namun, ia menambahkan bahwa pengakuan resmi baru akan diberikan setelah semua sandera dibebaskan dan Hamas tidak lagi menjadi bagian dari pemerintahan Palestina.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menyambut baik langkah sejumlah negara tersebut. Ia menyatakan bahwa mayoritas anggota Uni Eropa kini telah mengakui Palestina sebagai negara.

Meski demikian, dua negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, yakni Jerman dan Italia, belum menyatakan pengakuan resmi. Menteri Luar Negeri Jerman Johann David Wadephul menilai solusi dua negara saat ini tampak semakin jauh, meski tetap menegaskan tidak ada alternatif selain Palestina merdeka yang hidup damai bersama Israel.

Sementara Menteri Luar Negeri Italia, Antonio Tajani, menyuarakan dukungan terhadap solusi dua negara, namun tanpa mengumumkan pengakuan resmi. (*)