TIMES BLITAR, BLITAR – Bupati Blitar Rini Syarifah menghadiri Rapat Koordinasi Pendidikan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Selasa (4/10/2022). Dalam kesempatan itu, Bupati yang akrab disapa Mak Rini itu menginstruksikan seluruh kepala Sekolah selaku pelaksana unit pelayanan daerah harus meningkatkan produktifitas kinerja. Yakni dengan melaksanakan 6 hari kerja mulai Senin sampai dengan Sabtu dengan ikhlas memberikan pelayanan pendidikan kepada masyarakat.
Menurutnya, hal itu selaras dengan Panca Bhakti Bupati dan Wakil Bupati Blitar yang pertama yakni Jaminan Pendidikan Masyarakat Desa.
Bupati Blitar berfoto bersama peserta Rapat Koordinasi Pendidikan di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Selasa (4/10/2022). (FOTO: Sholeh/Times Indonesia)
Selain itu peran pengawas sebagai mitra kerja sekolah harus betul-betul melaksanakan tugas dan fungsinya menjadi konsultan sekolah di dalam melaksanakan kurikulum merdeka. sehingga, ia katakan, tingkat capaian plafon merdeka mengajar (PMM) Kabupaten Blitar mengalami kenaikan yang signifikan.
"Saya berpesan, jangan sampai capaian PMM Kabupaten Blitar berada di tingkat bawah padahal semua sekolah sudah memilih menjadi IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka)," jelasnya.
Selain itu, Menurut Mak Rini, salah satu percepatan peningkatan mutu pendidikan adalah dengan digitalisasi pendidikan. Setiap sekolah harus mengubah mindset jika teknologi harus mempermudah sekolah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan. Maka Digitalisasi pendidikan harus segera dilaksanakan.
"Saya ingin semua lembaga sekolah menjadi pelopor pelaksanaan digitalisasi pendidikan sehingga percepatan pelayanan pendidikan segera terwujud," tambahnya.
Mak Rini menjelaskan, salah satu digitalisasi pendidikan yaitu pelaksanaan absensi digital. Ia menilai, absensi digital disamping menjadi salah satu item pelaksanaan digitalisasi pendidikan juga akan menjadi tolok ukur untuk meningkatkan kinerja para peraga pendidikan dalam pelayanan kepada masyarakat.
"Langkah ini berfungsi mencegah korupsi waktu yang dilakukan oleh para tenaga pendidik dan tenaga kependidikan," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut Mak Rini juga mengapresiasi kurikulum merdeka yang menjadi pilihan hampir 100 persen sekolah di Kabupaten Blitar. Baginya, Hal itu menunjukkan Kabupaten Blitar siap berubah menuju ke IKM secara Mandiri. Sehingga, harapannya, sekolah bisa menuntaskan 3 dosa besar pendidikan yaitu Perundungan, Intoleransi, dan juga pelecehan seksual.
"Kepala Sekolah dan guru harus berperan untuk menjadi pemimpin pembelajaran, bukan hanya sekedar menjadi pentransfer ilmu tetapi yang bisa menuntun anak untuk mencapai kodratnya sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara," tegasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bupati Blitar Dorong Kepala Sekolah Tingkatkan Produktivitas Kinerja
Pewarta | : Muhammad Sholeh |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |