TIMES BLITAR, BLITAR – Udara pagi di jantung Kabupaten Blitar terasa berbeda pada akhir pekan. Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang area yang ditetapkan sebagai zona Car Free Day (CFD) perdana. Jalanan yang biasanya dipadati kendaraan kini berubah menjadi lautan manusia yang berolahraga, bercengkerama, dan menikmati suasana tanpa bising mesin.

Kemeriahan ini bukan sekadar euforia semata. Bupati Blitar, Rijanto, yang hadir langsung untuk membuka kegiatan, menegaskan bahwa CFD bukan hanya tentang menutup jalan dari kendaraan bermotor, melainkan membuka ruang publik bagi masyarakat untuk berinteraksi, berkreasi, dan menumbuhkan kesadaran hidup sehat.

“Car Free Day ini adalah simbol perubahan gaya hidup. Kita ingin masyarakat Blitar lebih peduli pada kesehatan, sekaligus mendorong tumbuhnya ekonomi rakyat melalui aktivitas positif,” ujar Rijanto dalam sambutannya.

Bupati Rijanto berharap, CFD tidak berhenti sebagai kegiatan seremonial. Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung agar kegiatan ini berkelanjutan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat. 

“Semangat hidup sehat harus jalan seiring dengan semangat pemberdayaan ekonomi rakyat,” tegasnya.

Kegiatan perdana ini juga dirangkai dengan jalan sehat yang diikuti sekitar 7.000 peserta dari berbagai kalangan. Sejak pukul enam pagi, masyarakat telah memenuhi area CFD dengan pakaian olahraga berwarna-warni, sementara para pedagang UMKM menata lapak mereka dengan penuh semangat.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Blitar, Anindya Putra Robertus menjelaskan,  bahwa pelaksanaan CFD merupakan langkah awal sebelum diterapkan secara rutin di empat titik wilayah, yakni Kanigoro, Wlingi, Nglegok, dan Srengat. 

“Kami ingin CFD menjadi agenda mingguan yang tidak hanya menyehatkan masyarakat, tetapi juga menghidupkan ekonomi daerah,” jelasnya.

Anin menambahkan, dari hasil evaluasi dengan  OPD terkait serta Forkopincam Kecamatan  Kanigoro,  untuk  CFD berikutnya yang dilaksanakan pekan ke 1 dan 3 tiap bulan akan dialihkan ke Jalan Kota Baru . Tepatnya di depan kantor DPRD Kabupaten Blitar.  Alasannya, agar keamanan lalu lintas dan rekayasa serta penataan UKM /PKL lebih mudah. 

"Sedangkan pelaksana di Kecamatan Nglegok, alam digelar besok Minggu  (9/11/2025)," jawabnya dikonfirmasi Times Indonesia, Kamis (6/11/2025).

Bagi para pelaku UMKM lokal, CFD menjadi berkah tersendiri. Sejak pagi, pengunjung yang baru selesai jalan sehat langsung menyerbu aneka jajanan khas Blitar yang dijajakan di sepanjang area CFD. Mulai dari es legen, gethuk lindri, hingga kopi khas lereng Kelud, semuanya laris manis dibeli warga yang ingin menikmati sarapan sambil bersantai.

Salah satu pelaku UMKM, Siti (38), penjual minuman herbal asal Tlogo, mengaku pendapatannya meningkat tajam selama acara berlangsung. 

“Biasanya saya jualan di pasar dan hanya laku beberapa botol. Tapi di CFD ini, baru dua jam sudah habis 50 botol jamu. Alhamdulillah, saya senang sekali,” ujarnya sambil tersenyum.

Berkah digelarnya CFD juga dirasakan Sekar (25) pemilik kedai Warung Liembok yang lokasi jualannya di depan Kantor Kankan Blitar. 

“Saya berharap CFD bisa diadakan rutin. Selain menambah penghasilan, kami juga bisa mengenalkan produk lokal ke masyarakat yang lebih luas,” katanya.

Kegiatan ini memang menjadi magnet sosial dan ekonomi sekaligus. Masyarakat mendapatkan manfaat kesehatan melalui olahraga dan aktivitas luar ruang, sementara UMKM memperoleh peluang ekonomi dari meningkatnya interaksi sosial di ruang publik.

Seiring matahari beranjak naik, suasana di area CFD masih penuh tawa dan semangat. Anak-anak bermain sepeda, para remaja berfoto di spot-spot menarik, sementara orang tua menikmati kopi hangat di bawah rindangnya pohon. Energi positif terasa menyatu, menandakan awal baru bagi masyarakat Kabupaten Blitar.

Car Free Day bukan sekadar hari tanpa kendaraan, melainkan hari di mana Kabupaten Blitar menyalakan kembali semangat hidup sehat dan ekonomi rakyat. Dari jalanan yang lengang, kini lahir denyut baru kehidupan kota yang lebih manusiawi, sehat, dan berdaya. (D)