TIMES BLITAR, MALANG – Labfor Mabes Polri masih mendalami 6 titik Rekaman CCTV untuk mengungkap secara terang benderang terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menelan 125 korban jiwa tersebut.

Hal ini diungkapkan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo ketika konferensi pers di Polres Malang, Selasa, (4/10/2022). Menurutnya ada alasan khusus perlu didalami 6 titik rekaman CCTV Stadion Kanjuruhan.

"Karena di enam titik inilah, jatuhnya korban yang cukup banyak," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo ketika melakukan konferensi pers bersama awak media.

Lebih lanjut Jendral Bintang Dua ini menjelaskan secara rinci enam titik CCTV Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, yang diperiksakan oleh Tim Labfor Mabes Polri.

"Khususnya di pintu 3, 9, 10, 11, pintu 12 dan pintu 13," ungkapnya. Menurutnya, Labfor Mabes Polri perlu mendalami CCTV tersebut dengan penuh kehati-hatian.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo ketika konferensi pers terkait perkembangan Tragedi Stadion Kanjuruhan. (Foto: Binar Gumilang/TIMES Indonesia)

"Oleh karena itu perlu ketelitian dan kehati-hatian dari Labfor. Agar nantinya bisa dijadikan alat bukti oleh penyidik," terangnya.

Sedangkan pantauan di lapangan, kondisi enam CCTV di Stadion Kanjuruhan dalam keadaan baik dan tidak rusak. Kendati demikian, belum diketahui apakah masih berfungsi merekam atau tidak.

Masin kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo, alat bukti berupa rekaman CCTV itu posisinya sangat penting untuk mengungkap Tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut.

"Agar nantinya bisa dijadikan alat bukti sebelum penyidik nantinya menetapkan status tersangka," tegasnya.

Sebagai informasi, salah satu titik dari enam titik CCTV yang didalami Labfor Mabes Polri adalah pintu 13 yang seolah-olah menjadi kuburan atas tragedi Stadion Kanjuruhan. (*)