https://blitar.times.co.id/
Berita

Cerita Aremania Lolos dari Maut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Terselamatkan Saluran Ventilasi

Selasa, 04 Oktober 2022 - 15:17
Cerita Aremania Lolos dari Maut Tragedi Stadion Kanjuruhan, Terselamatkan Saluran Ventilasi Foto Gate 13 stadion Kanjuruhan pasca tragedi (FOTO: Metro TV)

TIMES BLITAR, MALANGTragedi Stadion Kanjuruhan pada Sabtu 1 Oktober 2022 merupakan kejadian tragis serta memilukan yang memakan ratusan nyawa manusia. Aremania berhimpitan segera keluar stadion karena ada tembakan gas air mata oleh pihak aparat ke arah tribun.

Zaini Chilmi salah satu Arema yang berada di gate 13 dan 12 mengatakan bahwa supporter hanya 1-2 turun ke lapangan untuk menyemangati pemain, dan berharap performa tim kembali ngeyel selayaknya supporter. Pertandingan yang berkesudahan 3-2 dengan kemenangan Persebaya itu kemudian berubah menjadi kericuhan.

Chilmi mengatakan bahwa suporter tidak melakukan kericuhan sebelum gas air mata itu ditembakkan. Ia juga mengatakan sebelumnya tribun kondusif. Namun setelah gas air mata itu ditembakkan penonton berlarian dan tergopoh untuk keluar. “Saya posisi berada di tengah mau turun, kemudian terdorong ke bawah, dan kemudian jatuh, saya udah pingsan dan kemudian saya di siram air,” cerita Chilmi.

Ia sempat mengumpulkan kesadaran dan perasaan untuk bertahan hidup setelah disiram air tersebut. Ia berhasil lolos melalui seluran ventilasi yang sudah dilubangi oleh penonton. Setelah ia berhasil keluar stadion, ia menunggu beberapa saat untuk mengumpulkan kesadaran dirinya lagi dan kemudian membantu teman-teman Aremania membopong teman-teman yang bergeletakan di dalam berbekal pintu kamar mandi yang dijadikan tandu.

Setelah kericuhan selesai ia merasa sangat sedih, dan terpukul karena ia harus melihat orang yang duduk disebelahnya harus menjadi korban dari tragedi maut ini.

“Tulang rusuk saya sakit mas, dan seluruh badan saya sempat tertindih sebelum keluar tadi,” jelas Chilmi.

Ia tidak peduli saat itu dengan dirinya sendiri. Yang menjadi hal yang mengiris hatinya tentang banyaknya anak kecil dan perempuan yang bergeletakan yang tak terselamatkan. Selain terpukul hal yang menjadi konsen Chilmi sebagai supporter yaitu pertanyaan mengapa penembakan gas air mata ke arah tribun, sedangkan kericuhan terjadi di dalam lapangan.

“Usut Tuntas” menjadi istilah yang digaungkan pada saat ini mengingat apa yang terjadi di Kanjuruhan. Chilmi juga berharap bahwa berita dan sosial media bisa menjadi sarana untuk memutus berita bohong dan tidak sesuai yang terjadi.

“Mending untuk yang tidak tahu, dan merasakan diam saja lah, jangan malah memperkeruh dengan bilang pihak supporter begini, pihak polisi begitu,” ucap Chilmi mengenai berita yang banyak beredar di sosial media mengenai Tragedi Stadion Kanjuruhan. (*)

Pewarta : Muhammad Iqbal Ikhsani (MG-422)
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Blitar just now

Welcome to TIMES Blitar

TIMES Blitar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.