https://blitar.times.co.id/
Berita

Perut Kenyang Otak Cemerlang, Kisah Transformasi Belajar 236 Siswa SDN Magetan 1 Berkat MBG

Jumat, 28 November 2025 - 16:40
Perut Kenyang Otak Cemerlang, Kisah Transformasi Belajar 236 Siswa SDN Magetan 1 Berkat MBG Siswa-siswi SDN Magetan 1 saat menerima MBG disekolah. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

TIMES BLITAR, MAGETAN – Pukul 09.00 WIB, suasana SDN Magetan 1 berubah ceria. Bukan karena bel istirahat berbunyi, melainkan karena kedatangan kotak-kotak Makanan Bergizi (MBG). Lebih dari sekadar menu makan siang, paket lengkap berisi nasi, lauk pauk, dan buah ini adalah "bahan bakar" baru bagi 236 siswa sekolah tersebut.

Sorot mata gembira dan tawa renyah seketika memenuhi ruang kelas, menandai momen penting fokus belajar dimulai dari perut yang kenyang. Program Makanan Bergizi yang dibagikan tepat sebelum jam istirahat ini terbukti berdampak signifikan pada suasana kelas.

SDN-Magetan-1-saat-menerima-MBG-disekolah-b.jpgSiswa-siswi Magetan 1 dengan lahap memakan MBG dengan menu yang bervariasi. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

Menurut Yusri Adriatun Kartika, Wali Kelas IV SDN Magetan 1, Jawa Timur, asupan gizi yang tepat adalah kunci meningkatkan kualitas pembelajaran.

“Dengan perut yang kenyang, apalagi yang dikonsumsi itu makanan yang bergizi lengkap, ini secara langsung membuat performa siswa di kelas dalam belajar meningkat tajam,” ujar Yusri kepada TIMES Indonesia, Jumat (28/11/2025).

Khusus hari Jumat, para siswa disajikan menu istimewa, hari ini ada ayam, nasi, sayur, tempe, dan buah pisang, dilengkapi snack tambahan seperti susu, telur, dan roti. Kombinasi ini memastikan kebutuhan nutrisi harian anak terpenuhi secara optimal.

Tugas pembagian makanan bergizi ini tidak hanya sebatas menyerahkan kotak. Guru-guru di SDN Magetan 1 memegang peran penting sebagai penjamin keamanan pangan pertama bagi anak didiknya.

“Sebagai penjamah makanan pertama kali, itu adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai guru untuk memastikan apa yang dikonsumsi anak-anak itu aman dan layak,” tegas Yusri.

Langkah preventif yang ketat dilakukan untuk mengantisipasi potensi risiko. Para guru membuat daftar siswa yang memiliki alergi terhadap makanan tertentu. 

Contohnya, jika ada siswa yang alergi nasi, pihak MBG segera diminta untuk mengganti menu tersebut dengan sumber karbohidrat alternatif seperti kentang, menunjukkan perhatian personal yang mendalam.

Yang menarik, program ini tidak berjalan satu arah. Siswa diberi kesempatan unik untuk menyampaikan keinginan menu mereka. Beberapa siswa bahkan menuliskan permintaan menu di kertas dan meletakkannya di tempat makan mereka.

SDN-Magetan-1-saat-menerima-MBG-disekolah-c.jpgKebahagiaan guru dan siswa SDN Magetan 1 terhadap MGB. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

“Terkadang siswa menulis menggunakan kertas di tempat makannya untuk besok apa menu yang dia inginkan. Dan dari SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) terkadang keinginan itu dipenuhi, sehingga anak-anak merasa sangat senang dan termotivasi,” tambah Yusri.

Kebahagiaan terbesar dari program ini terlihat jelas di wajah para siswa, salah satunya Habil Hidayatullah (10), siswa kelas IV SDN Magetan 1. Habil mengaku sangat senang dengan adanya MBG.

“Dulu saya tetap bawa bekal dari rumah, tapi sekarang ada MBG dan rasanya jauh lebih enak dan menunya lebih lengkap. Selain itu, ini sangat membantu saya jadi lebih fokus untuk mengikuti pelajaran,” kata Habil dengan antusias, sambil melahap menu ayam dan sayurnya.

Dengan adanya MBG, para siswa di SDN Magetan 1 tidak hanya mendapatkan asupan gizi yang baik, tetapi juga mengalami transformasi positif dalam semangat dan fokus belajar mereka, membuktikan bahwa investasi pada gizi anak adalah kunci utama menuju generasi cemerlang. (*)

Pewarta : Aditya Candra
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Blitar just now

Welcome to TIMES Blitar

TIMES Blitar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.