TIMES BLITAR, REMBANG – Penantian panjang selama 14 tahun bagi dunia olahraga Kabupaten Rembang akhirnya membuahkan hasil manis. Cabang olahraga biliar resmi mencatatkan sejarah baru setelah berhasil meloloskan atlet terbaiknya ke ajang bergengsi Pekan Olahraga Provinsi Jawa Tengah (Porprov Jateng) 2026.

Capaian ini menjadi tonggak krusial bagi kebangkitan biliar Rembang yang sebelumnya sempat absen cukup lama dari panggung prestasi tingkatu provinsi.

Keberhasilan fenomenal ini merupakan buah dari sinergi kuat yang dibangun oleh Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Rembang bersama sejumlah rumah biliar lokal.

Kolaborasi dalam melakukan pembinaan atlet secara mandiri dan konsisten dinilai menjadi kunci utama dalam melahirkan bibit-bibit potensial, sekaligus secara perlahan mengikis stigma negatif terhadap olahraga biliar di mata masyarakat.

Sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi nyata rumah biliar dalam membina atlet, POBSI Rembang menyerahkan bantuan peralatan biliar profesional kepada sejumlah pengelola rumah biliar pada Rabu (17/12/2025).

Prosesi penyerahan bantuan ini dipimpin langsung oleh jajaran Pengcab POBSI Rembang dan didampingi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KONI Rembang sebagai bentuk dukungan penuh otoritas olahraga daerah.

Transformasi Citra

Ketua Pengcab POBSI Rembang, Dumadiyono, atau yang akrab disapa Mas Yon, menegaskan bahwa citra biliar di Rembang kini telah bertransformasi ke arah yang jauh lebih positif.

Menurutnya, biliar kini tidak lagi dipandang sebelah mata, melainkan mulai diakui sebagai cabang olahraga prestasi yang sehat, sangat kompetitif, dan memiliki orientasi pembinaan yang jelas bagi masa depan atlet.

“Peran rumah biliar sangatlah besar dalam pencapaian ini. Selama satu tahun terakhir, mereka secara konsisten menggelar turnamen dan melakukan pembinaan secara swadaya. Langkah mandiri inilah yang menjadi fondasi penting hingga akhirnya kita bisa melahirkan atlet yang mampu menembus level provinsi,” ujar Mas Yon di sela-sela kegiatan.

Ia menambahkan bahwa transformasi rumah biliar saat ini sangat membanggakan. Tempat yang dulunya sering dianggap sekadar lokasi hiburan, kini telah berkembang pesat menjadi pusat pelatihan atau kawah candradimuka bagi para atlet lokal untuk mengasah skill agar mampu bersaing dengan kabupaten dan kota lain di Jawa Tengah.

Dalam momen spesial tersebut, POBSI Rembang memberikan perhatian khusus kepada Edi Santosa, sosok atlet yang menjadi pahlawan pemecah kebuntuan prestasi biliar Rembang.

Edi berhasil lolos ke Porprov Jateng 2026 melalui jalur kualifikasi yang ketat. Sebagai bentuk motivasi, ia menerima bantuan stik biliar profesional yang diserahkan secara simbolis di D’ PW Billiard & Rooftop Coffee.

“Kami memberikan dukungan alat yang mumpuni agar Edi Santosa dan atlet lainnya semakin bersemangat. Harapan kami, bantuan ini dapat meningkatkan performa teknis dan mentalitas bertanding saat mereka membawa nama baik Rembang di ajang Porprov nanti,” imbuh Yon dengan nada optimis.

Apresiasi KONI

Apresiasi senada juga datang dari Plt Ketua KONI Rembang, Zaenal Arifin. Ia menyebut keberhasilan ini sebagai kejutan besar yang menyegarkan iklim olahraga di Rembang.

Zaenal menilai, pola pembinaan yang terarah dan kekompakan pengurus yang baru saja terbentuk ini merupakan modal utama yang membuat biliar berpotensi besar menjadi lumbung medali bagi daerah.

“Kebersamaan pengurus baru dan pola pembinaan yang transparan membuat masa depan biliar di Rembang terlihat sangat cerah. Jika konsistensi ini dijaga, bukan tidak mungkin cabang olahraga ini akan menjadi andalan utama kita dalam menyumbang medali di masa depan,” kata Zaenal.

Keberhasilan menembus Porprov Jateng 2026 ini diharapkan tidak hanya menjadi perayaan sesaat, namun menjadi awal dari kebangkitan berkelanjutan bagi biliar di Rembang.

Momentum ini diharapkan mampu membuka jalan bagi lahirnya generasi atlet berprestasi baru yang mampu mengharumkan nama daerah, tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi hingga ke level nasional. (*)