TIMES BLITAR, MALANG – Gunung Bromo merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur yang tak pernah kehilangan pesonanya. Terletak di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, gunung ini menyuguhkan panorama alam yang memikat sepanjang tahun.
Dengan ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut, Bromo menawarkan udara sejuk yang menyegarkan. Bulan Agustus menjadi waktu yang istimewa untuk berkunjung karena kondisi cuaca yang cerah dan bersih.
Pada bulan Agustus, Bromo berada di musim kemarau sehingga langit terlihat biru tanpa banyak awan. Kondisi ini sangat mendukung untuk menikmati pemandangan matahari terbit dari Penanjakan.
Dari titik ini, wisatawan dapat menyaksikan sinar matahari yang muncul perlahan di balik cakrawala. Siluet Gunung Semeru di kejauhan menambah kesan dramatis dan memukau.
Sunrise dan Lautan Pasir yang Memukau
Fenomena sunrise di Bromo pada bulan Agustus sering dianggap yang terbaik sepanjang tahun. Udara yang kering membuat pemandangan lebih jelas dan warna langit lebih tajam.
Banyak fotografer profesional memilih waktu ini untuk mengabadikan momen terbaik mereka. Suasana pagi yang tenang menambah kesan damai saat matahari mulai menyinari lautan pasir.
Lautan Pasir di Bromo juga tampak semakin mempesona di bulan Agustus. Hamparan pasir berwarna abu-abu kontras dengan birunya langit dan cahaya matahari pagi.
Jejak langkah kuda dan wisatawan terlihat jelas di permukaan pasir yang kering. Perjalanan menuju kawah memberikan pengalaman unik yang memadukan keindahan alam dan nuansa petualangan.
Cahaya bulan purnama di atas gunung Semeru yang terletak di sebelah kawah Bromo membuat pemandangan malam laksana diterangi lampu alami. (Foto: Khodijah Siti/TIMES Indonesia)
Padang Savana dan Budaya Tengger
Selain lautan pasir, padang savana dan Bukit Teletubbies juga menjadi daya tarik tersendiri. Di bulan Agustus, rumput mulai menguning bahkan banyak yang sudah mengering sehingga menciptakan perpaduan warna yang menawan.
Lanskap ini sangat cocok untuk berfoto atau sekadar duduk menikmati angin pegunungan. "Suasananya tenang membuat betah berlama-lama di sini. Padang rumput mengering serasa kasur empuk. Angin semilir bikin pengen tidur aja rasanya," ungkap Nada mengenang perjalanannya ke Bromo seminggu yang lalu (15/8/2025).
Bulan Agustus juga bertepatan dengan momen kemerdekaan Indonesia. Masyarakat Tengger sering mengadakan berbagai kegiatan tradisional yang meriah.
Jika beruntung wisatawan berkesempatan melihat langsung budaya lokal yang masih terjaga dengan baik. Perpaduan antara perayaan budaya dan panorama alam membuat pengalaman wisata semakin berkesan.
"Bisa cari tahu jadwal karnaval setempat melalui media sosial," tambah Nada.
Keindahan Malam dan Cahaya Bulan Purnama
Bagi pecinta fotografi malam, bulan Agustus adalah waktu yang sempurna. Langit malam di Bromo terlihat sangat jernih karena minim awan dan polusi cahaya.
Fenomena Milky Way dapat terlihat jelas, memberikan peluang untuk menghasilkan foto spektakuler. Aktivitas ini sering menjadi agenda favorit bagi wisatawan yang bermalam di kawasan Bromo.
Pada malam bulan purnama, suasana Bromo semakin memikat. Cahaya bulan yang terang memantul di lautan pasir, menciptakan kilauan alami yang memanjakan mata.
Siluet gunung dan bukit terlihat jelas meski tanpa lampu buatan. Keindahan malam seperti ini membuat siapa pun betah berlama-lama menikmati panorama hingga larut.
Dengan semua keistimewaan tersebut, Bromo di bulan Agustus benar-benar menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Dari sunrise hingga langit berbintang, setiap momen terasa begitu indah.
Udara yang sejuk, pemandangan yang jernih, serta cahaya bulan purnama membuat suasana semakin sempurna. Tak heran jika Bromo selalu menjadi incaran wisatawan di bulan ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bromo di Bulan Agustus: Pesona Alam dan Cahaya Purnama
Pewarta | : Khodijah Siti |
Editor | : Khodijah Siti |