Ekonomi

Gandeng Sejumlah Pihak, Yayasan Icam Indonesia Kembangkan Ekosistem Digital Pertanian

Minggu, 13 Juni 2021 - 14:49
Gandeng Sejumlah Pihak, Yayasan Icam Indonesia Kembangkan Ekosistem Digital Pertanian Ketua Umum Yayasan Insan Cita Agro Madani Indonesia (Yayasan Icam Indonesia), Dr Edi Purwanto saat memberi sambutan di acara peluncuran kerjasama proyek Kerjasama Pembangunan Ekosisten Digital Pertanian di Malang, Sabtu (13/6/2021). (FOTO: Yayasan Icam In

TIMES BLITAR, MALANG – Ketua Umum Yayasan Insan Cita Agro Madani Indonesia (Yayasan Icam Indonesia), Dr Edi Purwanto mengatakan penerapan digitalisasi di sektor pertanian masih belum maksimal.

Menurut Edi Ortega, sapaan akrab Dr Edi Purwanto, digitalisasi di sektor pertanian menjadi cukup penting, mengingat sektor tersebut diharapkan menjadi penunjang utama keberhasilan pemerintah yang telah menargetkan Indonesia sebagai Negara Lumbung Pangan Dunia di tahun 2045 nanti.

Presidium KAHMI Jawa Timur ini yakin bahwa digitalisasi di sektor pertanian akan terwujud jika ekosistem digital di sektor pertanian terbentuk. Dimana terjadi kolaborasi antar pelaku, pembeli, pemodal dan entitas pendukung ekosistem pertanian.

Ekosistem Digital Pertanian bPenandatanganan kerjasama proyek Kerjasama Pembangunan Ekosisten Digital Pertanian di Malang, Sabtu (13/6/2021). (FOTO: Yayasan Icam Indonesia for TIMES Indonesia)

"Alhamdulillah. Perjuangan Yayasan Icam mulai menemukan hasilnya," kata Edi Ortega, saat peluncuran kerjasama proyek Kerjasama Pembangunan Ekosisten Digital Pertanian di Malang, Minggu (15/6/2021).

Edi mengungkapkan, untuk mengembangkan ekosistem digitalisasi pertanian, Yayasan Icam berhasil menggandeng sejumlah pihak dalam sebuah proyek Kerjasama Pembangunan Ekosisten Digital Pertanian. Dari pihak pemodal, ada PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) dan perusahan Fintec iGrow. Dari pihak offtaker, ada startup agritech Kedai Sayur. Sementara penyedia layanan supporting teknologinya dari Telkom Agree.

Hadir dalam peluncuran kerjasama tersebut Komisaris PT BRI Agro Eko B. Supriyanto; Co-founder dan CEO Kedai Sayur Adrian Hernanto; Ketua Gapoktan binaan Yayasan Icam Imam Sofii; Syach Roni, Relationship Manager iGrow Indonesia dan dari Pihak Telkom Agree diwakili Bapak Imam.

"Mereka akan berkolaborasi dengan sejumlah poktan binaan Icam," imbuh Edi Ortega.

Ekosistem Digital Pertanian dFoto bersama acara peluncuran kerjasama proyek Kerjasama Pembangunan Ekosisten Digital Pertanian di Malang, Sabtu (13/6/2021). (FOTO: Yayasan Icam Indonesia for TIMES Indonesia)

Edi menjelaskan, untuk tahap awal kerjasama ini, Yayasan Icam akan mensupport dua poktan dengan anggota sekitar 20 petani di Gubuk Klakah, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Proyek awal kerjasama penerpan sistem digital pertanian ini adalah menanam cabe rawit di area seluas sekitar 18 hektar dengan modal senilai 1,3 miliar. Hasil panen nya secara bertahap akan disalurkan oleh Kedai Sayur. "Insya Alloh beberapa offtaker siap menyusul untuk bergabung. Semoga ini jadi langkah konkrit memperbaiki iklim usaha pertanian kita dari hulu sampai hilir," ucap Ketum Yayasan Icam Indonesia ini.(*)

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Blitar just now

Welcome to TIMES Blitar

TIMES Blitar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.