TIMES BLITAR, BLITAR – Pemerintah Kabupaten Blitar menggelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional dan Hari Otonomi Daerah ke-28 di Lapangan Kantor Bupati Kanigoro pada Kamis (2/4/2024). Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar. Bupati Blitar, Rini Syarifah, memimpin upacara tersebut dan secara langsung melakukan pengukuhan serta penyematan PIN untuk guru penggerak.

Dalam sambutannya, Mak Rini, sapaan akrab Bupati Blitar, mengungkapkan apresiasinya terhadap karya para pendidik, guru penggerak, dan semua pihak yang telah berperan dalam kemajuan pendidikan di Kabupaten Blitar. Ia juga mengajak semua pihak untuk terus semangat dalam menjalankan program Merdeka Belajar dan mencetak Profil Pelajar Pancasila.

"Pemerintah Kabupaten Blitar sangat berkomitmen terhadap pendidikan, sesuai dengan panca Bhakti pertama yakni Jaminan Pendidikan Masyarakat Desa," jelasnya. Mak Rini juga menjelaskan beberapa program yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, seperti memberikan Bantuan Biaya Pendidikan bagi Mahasiswa Berprestasi dan Kurang Mampu, serta bantuan khusus bagi siswa SD dan SMP.

Mak Rini menekankan pentingnya mempertahankan prestasi dan program kegiatan yang telah dilakukan, seperti Program Sekolah Sak Ngajine dan Pembiasan Bahasa dan Berbudaya Jawa. Selain itu, ia juga memberikan dukungan dan motivasi kepada anak-anak untuk terus belajar.

“Saya menghimbau semua yang berkaitan dengan dunia pendidikan jangan lelah untuk terus berinovasi sehingga perlu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif di rumah. Bagi orang tua, diharapkan untuk mendampingi mereka dalam proses belajar," harapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, drh. Adi Andhaka, menambahkan bahwa langkah ke depan dalam pengembangan pendidikan sesuai dengan tema Hari Pendidikan Nasional, yaitu "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar."

Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar memastikan bahwa satuan pendidikan melaksanakan Implementasi Kurikulum Merdeka, mendaftar di Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), memaksimalkan penggunaan Platform Merdeka Mengajar (PMM), serta mengoptimalkan peran Guru Penggerak sebagai pionir pembelajaran dan Sekolah Penggerak sebagai pilot project Implementasi Kurikulum Merdeka.(*)