TIMES BLITAR, JAKARTA – Keutamaan shakat tarawih ke-10 menjadi semakin penting untuk diperhatikan oleh semua umat muslim. Sebab di malam nanti yang bertepatan dengan 10 hari telah melaksanakan ibadah bulan suci maka Allah semakin memberikan nikmat tiada tara kepada semua umat muslim.

Tidak terasa juga malam nanti telah memasuki 10 hari umat muslim telah menjalankan ibadah puasa Ramadan 2023. Apalagi dengan banyaknya fadhilah dalam 10 hari awal bulan Ramadan, maka wajib tentunya umat muslim memaksimalkan semua aspek ibadah dengan penuh semangat, salah satunya shalat tarawih.

Mempertimbangkan semua aspek yang berkaitan langsung Keutamaan shakat tarawih ke-10 maka perlu ada upaya strategis untuk memahami semua aspek mengenai fadhilah yang akan Allah berikan. Hal ini tentunya bersumber langsung dari beberapa riwayat penting serta konsisten menjadi acuan dalam menjalankan ibadah tarawih.

Sebagai satu amalam sunnah muakkad atau sunnah paling dianjurkan maka adanya shalat tarawih juga akan sebanding dengan semua nilai tambah dari semua akumulasi pahala serta nikat dari Allah. Berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut terkait keuatamaan tersebut.

Keutamaan shakat tarawih ke-10 yang Lebih Besar dari Kebaikan Dunia dan Akhirat

Pertimbangan selanjutnya yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah bahwa sumber riwayat dari keutamaan shalat tarawih malam nanti dari kitab klasik terkenal, yakni Durrotun Nasihin dengan ulasan sebagai berikut.

وَفِى اللَّيْلَةِ الْعَاشِرَةِ يَرْزُقُهُ اللهُ تَعَالَى خَيْرَىِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Yang artinya “Pada malam yang kesepuluh, Allah akan memberikan kebaikan yang lebih baik di dunia maupun di akhirat”

Mempertimbangkan nikmat pada malam ke-10 ini maka sebagai umat muslim perlu melihat lebih jauh semua ketentuan dasar mengenai sulitnya meraih kebaikan dunia dan akhirat. Apalagi dengan semua aspek cobaan di dunia yang memungkinkan semua proses menuju umat terbaik tentu sangat sulit.

Akan tetapi Allah berusaha memberikan jalan untuk meraih kebaikan serupa pada bulan Ramadan jika umat muslim mampu mengerjakan ibadah krusial sesuai  Keutamaan shakat tarawih ke-10. (*)