Berita

LPS Ingatkan Pelaku Industri Tidak Perlu Cemas Guncangan Perbankan di AS

Kamis, 30 Maret 2023 - 22:59
LPS Ingatkan Pelaku Industri Tidak Perlu Cemas Guncangan Perbankan di AS Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS. (Foto: LPS for TIMES Indonesia)

TIMES BLITAR, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengingatkan masyarakat khususnya para pelaku industri di Indonesia untuk tidak terlalu mencemaskan guncangan yang terjadi di perbankan Amerika Serikat (AS) dan berpotensi menjalar ke Eropa.

Imbauan tersebut seperti diungkapkan oleh Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Kamis (30/3/2022).

Menurut Purbaya, kondisi perekonomian RI dinilai cukup resilien terhadap gejolak eksternal, karena sebagian besar ekonomi dalam negeri didorong oleh konsumsi domestik.

Namun demikian, lanjut Purbaya, pelaku industri tetap perlu waspada terhadap berbagai ketidakpastian dengan senantiasa menjaga permodalannya pada level tebal.

“Pelaku industri diimbau agar dapat melihat berbagai sektor yang sekarang memiliki peluang besar supaya dana dari perbankan dapat tersalurkan,” ujar Ketua Dewan Komisioner LPS.

Kemudian, lanjutnya, terkait dengan likuiditas meskipun saat ini secara keseluruhan industri perbankan memiliki likuiditas yang sangat ample, namun diversifikasi instrumen keuangan tetap harus dilakukan supaya ketersediaan dana selalu mencukupi.

Diketahui saat ini, industri perbankan nasional masih dalam kondisi stabil. Pun secara nasional, NPL perbankan berada pada posisi sehat yaitu 2,59% per Januari 2023. Selain itu level permodalan perbankan juga sangat tebal, berada pada angka 25,93% per Januari 2023.

Lalu, kondisi likuiditas perbankan saat ini dalam keadaan yang sangat memadai. Alat likuid/non-core deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) dan per Januari 2023 masing-masing sebesar 129,64% dan 29,13%. Nilai ini sekitar dua setengah kali di atas threshold.

“Namun demikian, kita perlu tetap mewaspadai dampak tidak langsungnya dengan meningkatnya ketidakpastian pada pasar keuangan,” tegas bos LPS ini.

Purbaya mengatakan, penting bagi bank untuk terus menjaga level likuiditasnya di batas aman untuk melayani kebutuhan penarikan dana nasabah, dan level permodalannya agar selalu dalam kondisi sehat.

Lebih jauh, Purbaya kembali menghimbau masyarakat agar tetap percaya kepada perbankan nasional dan jangan takut untuk memulai berinvestasi, meskipun ada potensi resesi pada beberapa negara besar.

Namun, dia menambahkan, di tengah berbagai tekanan global tersebut, Indonesia menurut estimasi tidak akan memasuki masa resesi. Hal tersebut mengacu pada tahun 2022 lalu, dimana ekonomi Indonesia mampu tumbuh impresif sebesar 5,31%, dan sebagian besar ditopang oleh konsumsi domestik dengan berkontribusi 52,81 % dari PDB Kuartal IV 2022.

“Untuk masyarakat juga harus tetap tenang terkait simpanannya, sebab aset LPS sekarang sebesar 196 triliun lebih, jadi jangan takut menabung, karena dana LPS sangat cukup untuk menjamin simpanan masyarakat,” pungkasnya.  

Sebagai informasi, per 28 Februari 2023, total aset LPS mencapai Rp196,68 triliun. Posisi tersebut merepresentasikan kenaikan 5,32% (YTD) dibandingkan posisi akhir tahun lalu 31 Desember 2022, atau kenaikan 15,07% (YoY) dibandingkan posisi tanggal sama tahun lalu 28 Februari 2022.

Di tahun 2023 ini, LPS menargetkan posisi aset mencapai lebih dari Rp200 triliun agar dapat terus memperkuat kapasitas LPS dalam melaksanakan penanganan bank dengan efektif. (*)

Pewarta :
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Blitar just now

Welcome to TIMES Blitar

TIMES Blitar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.