TIMES BLITAR, BLITAR – Pabrik Gula PT Rejoso Manis Indo (PT RMI) di desa Rejoso Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar Jawa Timur menggelar Prosesi Manten Tebu, Selasa(15/6/2021).
Prosesi Manten Tebu merupakan prosesi adat budaya sebagai tanda dibukanya giling tebu pertama kali.
"PT RMI untuk pertama kalinya menggelar tradisi Manten Tebu. Seperti yang digelar hari ini sebagai tanda mulai masuknya musim giling tahun 2021," kata Factory Manager PT RMI, Heri Widarmanto.
Prosesi Manten Tebu yaitu menikahkan Tebu Denmas Anggoro atau tebu pria, dengan Tebu Nimas Jenat, tebu wanita yang dibawa oleh pasangan pria-wanita lengkap mengenakan pakaian pengantin adat Jawa.
Prosesi pernikahan dilakukan oleh tokoh adat setempat, Selanjutnya kedua tebu mempelai digandeng menggunakan selendang menuju alat penggilingan untuk dilemparkan.
"Nama Manten tersebut sesui penjelasan pemandu acara dari sesepuh Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar lokasi pabrik PT. RMI," jelas Heri.
Heri mengatakan, kedua nama Manten tebu berasal dari hari Selasa Pahing, hari digelarnya Manten Tebu. Ia katakan, Selasa berarti Anggoro dan Pahing artinya Jenat. Oleh karena itu, pasangan manten tebu dinamakan pasangan Anggoro - Jenat.
"Sebenernya, manten tebu merupakan adat budaya yang sudah ada sejak dulu," tambahnya.
Lebih lanjut Heri mengungkapkan tradisi Manten Tebu ini dilaksanakan juga sebagai ungkapan rasa syukur. Serta, sebagai bentuk permohonan keselamatan kepada tuhan atas dimulainya musim giling tebu tahun 2021.
Selain itu, tradisi Manten Tebu yang digelar PT RMI setiap memasuki musim giling tebu, Heri harapkan bisa muncul sebagai tradisi budaya lokal Jawa Timur terutama di Kabupaten Blitar. "Dan menjadikan destinasi wisata budaya satu–satunya di Kabupaten Blitar. Dengan harapan bisa menarik minat wisatawan lokal, maupun mancanegara," harapnya. (*)
Pewarta | : Muhammad Sholeh |
Editor | : Faizal R Arief |