TIMES BLITAR, BLITAR – Mak Rini, atau yang lebih dikenal sebagai Bupati Blitar Rini Syarifah, mengambil langkah berani dengan melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung rawat inap 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar Dengan menganggarkan dana sebesar Rp7,1 miliar, pembangunan ini menjadi salah satu proyek prioritas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Hari ini, kami melaksanakan groundbreaking pembangunan gedung rawat inap 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Lokasi pembangunan gedung rawat inap berada di utara gedung utama RSUD Ngudi Waluyo," ungkap Mak Rini pada Senin (22/4/2024).

Dalam upaya untuk memastikan kelancaran proses pembangunan, Bupati Blitar juga menggandeng Polda dan Kejaksaan Negeri Jawa Timur untuk memberikan pendampingan dan pengawasan yang diperlukan.

"Targetnya, pembangunan gedung rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo bisa selesai Oktober 2024. Mudah-mudahan tidak ada kendala, jadi mohon dukungannya dan kami butuh support dari semua pihak," tambahnya.

Menurut Bupati Blitar, pembangunan gedung rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada masyarakat, sehingga mereka tidak perlu lagi pergi jauh ke luar daerah untuk mendapatkan perawatan medis.

"Rencananya, gedung rawat inap baru di RSUD Ngudi Waluyo akan diberi nama Gedung Srikandi, sebagai bentuk penghormatan kepada peran perempuan dalam pembangunan daerah. Hal ini juga sebagai bukti emansipasi perempuan di Kabupaten Blitar yang turut serta dalam membangun daerah," paparnya.

Direktur RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, dr. Endah Woro Utami, menjelaskan bahwa anggaran pembangunan gedung rawat inap 8 lantai mencapai Rp75 miliar.

"Kami berharap proses pembangunan berjalan lancar. Kami juga menyampaikan terima kasih atas peran serta seluruh pihak, termasuk Kejaksaan Negeri Blitar dan Polres Blitar, terkait pelaksanaan groundbreaking gedung rawat inap 8 lantai di RSUD Ngudi Waluyo," katanya dengan optimisme.(*)