TIMES BLITAR, MADINAH – Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, secara khusus membahas langkah antisipasi yang disiapkan oleh Masyariq agar masalah yang terjadi di Muzdalifah pada musim haji tahun lalu tidak terulang.
Langkah-langkah antisipasi tersebut dibahas khusus bersama Ketua Masyariq M Amin Indragiri dalam pertemuan Kemenag RI bersama dengan Masyariq, di KUH Indonesia, Kota Madinah, Arab Saudi.
Terdapat langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan jelang musim haji 2024.
Pertama, Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan ketat dengan penerapan smart card untuk penertiban jemaah.
Kedua, pintu bus pengantar jemaah akan disegel dengan stiker, dan segel pintu hanya boleh dibuka oleh keamanan umum setelah tiba di Arafah.
Ketiga, Masyariq menyiapkan pembatas beton dan kawat setinggi dua meter sebagai pembatas jalan untuk mencegah pejalan kaki mengambil jalur bus Taraddudi, serta menempatkan 200 petugas di sepanjang jalan.
Keempat, Masyariq mengajukan permohonan penambahan bus city yang memiliki kapasitas lebih besar dan akses keluar-masuk yang lebih mudah.
Kelima, sejumlah maktab tidak akan turun dari bus saat di Muzdalifah, melainkan akan diberangkatkan dari Arafah menuju Muzdalifah pada jam 10 atau sebelas malam, lalu langsung ke Mina.
Keenam, Masyariq menyiapkan 100 bus cadangan sebagai langkah antisipasi tambahan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 6 Langkah Antisipasi Masyariq Minimalisir Masalah di Muzdalifah
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |