https://blitar.times.co.id/
Berita

Sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja Gambaran Simfoni Spirit Nusantara

Minggu, 20 Juli 2025 - 11:32
Sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja Gambaran Simfoni Spirit Nusantara Aditya Putra Atmaja dan Arnelia Dwi Fauzi Novitasari tampil dalam adegan kolaborasi sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja pada Festival Kopi Perdamaian de Karanganjar 2025. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)

TIMES BLITAR, BLITARFestival Kopi Perdamaian De Karanganjar 2025 di Blitar, Jawa Timur, ditutup dengan penampilan kolosal Sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja, Jumat malam (19/7/2025).

Karya monumental ini menjadi pamungkas yang membungkus keseluruhan festival dalam suasana sakral, filosofis, sekaligus penuh estetika Nusantara.

Karya tersebut merupakan buah cipta seniman Kholam Shiharta, yang juga merupakan kreator visual dan penggagas artistik pertunjukan.

Sendratari ini sebelumnya telah tampil dalam Forum Gotrasawala dan kembali dipentaskan sebagai persembahan puncak panggung internasional Festival Kopi Perdamaian De Karanganjar.

Mengangkat narasi tentang Blitar sebagai “Tanah Agung Para Raja”, pertunjukan ini membawa penonton dalam kisah historis dan spiritual dari masa kerajaan hingga era modern.

Festival-Kopi-Perdamaian.jpgPara penari muda dari sanggar Rumah Cinta Indonesia dalam sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja di panggung utama Festival KPK 2025. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)

Sebuah tafsir kontemporer atas frasa Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja, istilah yang diperkenalkan oleh tokoh budaya Mbah Gudel, yang menggambarkan Blitar sebagai tempat didharmakannya tokoh-tokoh penting Nusantara seperti Raden Wijaya, Anusapati, Wisnuwardhana, dan Bung Karno.

Penampilan ini diperkuat dengan kehadiran Aditya Putra Atmaja, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya asal Blitar, sebagai pemeran utama yang membawakan lima tokoh sejarah besar: Ken Arok, Anusapati, Raden Wijaya, Wisnuwardhana, hingga Presiden Soekarno. Ia tampil memukau bersama penari utama lainnya: Widia Santi, Jagad Nata Shiharta, dan Arnelia Dwi Fauzi Novitasari (Miss Glocal International 2021).

"Luar biasa, karya ini mampu mengkolaborasikan banyak bakat, mulai dari pemuda setempat hingga anak-anak sanggar Rumah Cinta Indonesia. Saya merasa sangat terhormat bisa bekerja sama dengan seniman senior seperti Ibu Widya Santi dan kolaborasi dengan Arnelia," ujar Aditya usai tampil.

Pertunjukan berdurasi 15 menit ini dibagi dalam beberapa babak, menampilkan koreografi simbolik tentang kekuasaan, ketatanegaraan, dan spiritualitas.

Kholam Shiharta menjelaskan bahwa karya ini adalah upaya menghidupkan kembali nilai-nilai luhur sejarah Blitar melalui bahasa seni pertunjukan.

Festival-Kopi-Perdamaian-a.jpgSuasana haru menyelimuti panggung saat adegan proklamasi dalam sendratari Bumi Laya Ika Tantra Adi Raja yang menjadi penutup Festival Kopi Perdamaian de Karanganjar. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)

"Blitar ini menyimpan spirit ilmu pemerintahan dan ketatanegaraan yang patut dipelajari kembali. Saya ingin menghadirkan itu lewat karya seni," jelasnya.

Dengan kolaborasi lintas generasi, mulai dari pemuda lokal, seniman profesional, hingga anak-anak sanggar, pertunjukan ini tak hanya menjadi penutup yang khidmat, tetapi juga wujud regenerasi budaya.

"Harapan saya ke depan, dengan panggung internasional seperti ini, potensi serta bakat seniman Indonesia dapat difasilitasi dan diapresiasi agar berkembang secara optimal," tambah Aditya.

Sendratari ini mempertegas posisi Blitar sebagai kawasan dengan nilai sejarah dan spiritualitas tinggi. Penampilannya di panggung utama Festival Kopi Perdamaian de Karanganjar menjadi refleksi bahwa akar ketatanegaraan dan warisan budaya Nusantara tetap relevan untuk dibaca ulang dan dibanggakan di masa kini. (*)

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Blitar just now

Welcome to TIMES Blitar

TIMES Blitar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.