TIMES BLITAR, BLITAR – Peringatan malam Satu Suro dan Suran Agung yang sakral di wilayah Blitar kembali menjadi perhatian jajaran kepolisian. Menyambut agenda tahunan ini, Polres Blitar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Operasi Aman Suro 2025 pada Senin (23/6/2025), bertempat di Aula Tantya Sudhirajati, Polres Kabupaten Blitar.

Dalam rapat yang dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), organisasi pencak silat, dan sejumlah elemen masyarakat tersebut, Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly menyampaikan pesan moral yang menyentuh.

“Jadilah orang yang bermanfaat bagi sesama, terutama dalam menjaga ketertiban dan keamanan bersama, terlebih dalam momentum sakral seperti Satu Suro dan Suran Agung. Kita semua memiliki tanggung jawab yang sama dalam menciptakan suasana yang damai dan aman,” tutur AKBP Titus di hadapan para peserta rapat.

Pesan tersebut mengandung harapan besar agar seluruh komponen masyarakat, termasuk pesilat dan simpatisannya, bisa turut menjaga stabilitas keamanan saat peringatan Satu Suro berlangsung.

Hadir dalam Rakor ini antara lain Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman selaku tuan rumah, Ketua IPSI Blitar Katiman, Ketua Cabang SH Terate Blitar Kangmas Ibnu Sudibyo, jajaran Forkopimcam se-Kabupaten Blitar, serta para ketua ranting SH Terate dari seluruh kecamatan.

Sementara itu, Ketua IPSI Blitar Katiman menyatakan dukungannya terhadap langkah Polres Blitar yang melibatkan unsur pencak silat dalam pengamanan. Menurutnya, para pesilat memiliki peran penting dalam menjaga ketenangan sosial karena dekat dengan basis masyarakat.

“Pelibatan aktif para pendekar ini strategis untuk meredam potensi konflik. Mereka bagian dari masyarakat yang punya pengaruh kuat di akar rumput,” ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Cabang SH Terate Blitar, Kangmas Ibnu Sudibyo. Ia menegaskan komitmen organisasinya untuk mendukung penuh Operasi Aman Suro 2025.

“Kami telah memberikan imbauan kepada seluruh ketua ranting untuk menyampaikan kepada warganya agar tetap mematuhi aturan dan menjaga nama baik perguruan. Peringatan Satu Suro harus menjadi momentum introspeksi dan penguatan nilai-nilai luhur, bukan ajang unjuk kekuatan,” tegasnya.

Rakor ini menjadi titik awal dalam upaya konkret pengamanan peringatan Satu Suro dan Suran Agung di Blitar Raya. Selain menyatukan visi seluruh unsur yang hadir, rapat ini juga menghasilkan peta strategi pengamanan, pembagian wilayah tugas, serta komitmen bersama untuk menjamin keamanan dan kedamaian selama pelaksanaan ritual berlangsung.

Dengan semangat gotong royong dan sinergi antarinstansi, harapannya peringatan Satu Suro di Blitar Raya tahun ini bisa berjalan aman, tertib, dan penuh makna, tanpa insiden yang mengganggu ketenteraman masyarakat. (*)