TIMES BLITAR, BLITAR – Cakra Palah merupakan motif batik khas Kabupaten Blitar. Motif batik ini telah gencar dipromosikan sejak dicetuskan pada pada tahun 2019. Motif Cakra Palah tidak hanya didesain sebagai baju, belakang ini Cakra Palah dimodifikasi dalam sebuah udeng. Yang kemudian udeng tersebut dinamai Udeng Cakra Palah.
Lantas apa makna Cakra Palah? Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso menjelaskan, Filosofi dari motif Cakra Palah adalah Cakra berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti roda atau lingkaran.
Sedangkan menurut Kamus bahasa Indonesia berarti roda, besi bundar, pipih dan tajam berfungsi sebagai senjata. merupakan senjata andalan Dewa Wisnu yang berupa panah dengan mata panah berbentuk bulat seperti roda bergerigi yang dalam cerita pewayangan mampu mengakhiri dari segala yang hidup.
Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso mengenakan Udeng Cakra Palah. (FOTO: Sholeh/ TIMES Indonesia)
"Sedangkan, Palah adalah nama lain dari candi Penataran di Kecamatan Nglegok. Candi Penataran merupakan candi bercorak Hindu yang paling besar di Jawa Timur," kata Suhendro Winarso, Senin (24/10/2022).
Dalam pemahaman sebagian masyarakat Timur, menurut Suhendro, Cakra dipahami sebagai pusat energi metafisik yanga ada pada tubuh manusia. Secara lebih luas, Cakra Manggilingan (cakra yang berputar) menyimpan filosofi atau keyakinan tentang berputarnya roda ke hidupan baik mikro maupun makro.
Suhendro mengatakan, dengan memahami esensi Cakra Manggilingan seseorang bisa mempersiapkan diri untuk tidak larut dalam kebahagiaan atau kesedihan yang dihadapi, artinya mampu beradaptasi secara bijaksana dalam mengikuti perkembangan zaman.
"Dengan menghayati Cakra Manggilingan seseorang harus mampu melalukan ‘Triwikrama’ yakni mempertemukan tiga kekuatan yang ada dalam dirinya-masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang," jelasnya.
Dikatakan Suhendro, makna Cakra Palah adalah simbol kesadaran sejati manusia akan keberadaannya sebagai makhluk Tuhan yang tidak sempurna. Sehingga dalam kehidupannya harus selalu berupaya untuk mencari kesempurnaan hidup sejati.
Motif batik Cakra Palah telah memiliki Hak Cipta berdasarkan Surat Pencatatan Hak Cipta Kemenkumham RI dengan Nomor Pencatatan 000198028 tertanggal 27 Juli 2020.
"Keberadaan motif batik khas Kabupaten Blitar ini merupakan identitas yang berisikan motif batik lokal yang sudah ada di masing-masing wilayah dan entitas budaya serta sejarah di Kabupaten Blitar," urainya.
Disparbudpora telah melakukan langkah-langkah promosi dengan berbagai pihak termasuk asosiasi batik dan penggiat industri kreatif kriya batik.
Penggiat industri batik didorong dengan mengembangkan industri batik bermotif Cakra Palah yang diisi dengan motif daerah masing-masing.
"hal ini bertujuan untuk mengenalkan lebih luas motif khas batik Cakra Palah kepada masyarakat. Termasuk melalui program One Village One Product (Ovop) yang terus digencarkan oleh Pemkab Blitar," ulas Suhendro.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Mengenal Makna Cakra Palah yang Jadi Motif Batik Khas Kabupaten Blitar
Pewarta | : Muhammad Sholeh |
Editor | : Imadudin Muhammad |