https://blitar.times.co.id/
Berita

Haji Reguler Terasa Haji Khusus, Jemaah: Cap Jempol untuk Pak Menteri Agama

Rabu, 29 Juni 2022 - 13:37
Haji Reguler Terasa Haji Khusus, Jemaah: Cap Jempol untuk Pak Menteri Agama Giman (Kiri), jemaah asal Jember menyampaikan terima kasih pada Menteri Agama RI (Foto: Tangkapan Layar/TIMES Indonesia)

TIMES BLITAR, MAKKAH – Jemaah calon haji Indonesia (JCH Indonesia) tahun 2022, mengaku betul-betul merasa bahagia bisa menjalankan ibadah haji dengan tenang dan khusyuk. Hal itu karena pelayanan dari petugas haji Indonesia sangat maksimal, sangat prima. Fasilitas juga luar biasa. Walau haji reguler tapi terasa menjadi jemaah haji khusus atau plus.

Hal itu disampaikan jemaah yang kini sudah ada di Makkah. Salah satunya disampaikan oleh Giman, jemaah asal Jember, dari Embarkasi Surabaya Kloter 27 (SUB 27). Ia banyak menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, seluruh petugas haji, baik di Madinah, di Bandara dan di Makkah. 

"Terima kasih kepada Presiden Jokowi, kepada pemerintah Indonesia. Terutama kepada pak Menteri Agama," ucap Giman, saat ditemui di pintu keluar Masjidil Haram, Rabu (29/6/2022) dini hari.

Gimana bercerita, bahwa dirinya sudah menunggu sejak 2012. Saat tahun 2020 dipanggil, akan berangkat haji, tiba-tiba batal karena pandemi Covid-19. Tahun 2022 baru ditadirkan menjadi tamu Allah.

"Saat itu, paspor sudah selesai. Seragam juga sudah kami terima. Manasik haji hanya kurang dua kali. Tiba-tiba ada pandemi, gagal berangkat. Rasa kecewa jelas ada. Seperti orang mau nikah, tiba-tiba tidak jadi. Jelas sangat kecewa. Tahun ini jadi dipanggil, terima kasih banyak pak menteri agama dan pak Presiden Jokowi," katanya.

Saat ditanya soal pelayanan dan hotel yang ditempati seperti apa? Giman menyampaikan, bahwa semua pelayanan saat ini sangat luar biasa. 

"Cap jempol semua. Mulai dari pelayanan, mau nyebrang dikawal petugas, naik bus dikawal petugas. Pokoknya semuanya dikawal petugas. Petugas ada di semua titik tempat jemaah," katanya.

Soal pelayanan di Bus Shalawat untuk mengantar pulang pergi dari hotel ke Masjid Haram, ia mengaku juga pelayanannya luar biasa. Tak ada kendala. Jemaah tidak khawatir tidak bisa balik ke hotel atau tersesat. Hatinya tenang.

"Kalau busnya tidak macet. Tapi saat mau shalat di Masjidil Haram yang antri. Dari jam 03.00, untuk shalat Ashar, harus menunggu hingga selesai shalat Isyak, baru longgar dan baru bisa pulang ke hotel. Sampai di hotel perut sudah lapar," katanya sembari tertawa lebar, dengan nada bicara khas Madura.

Sementar itu, ditanya soal makanan untuk jemaah? Dia juga mengaku tidak ada masalah. Bahkan hampir semua jemaah suka karena makanan yang diberikan pada jemaah adalah menu khas Nusantara. Layaknya makan di Indonesia.

"Kalau makanannya sudah sangat enak. Sangat cocok untuk jemaah. Karena makanan selara Indonesia. Tidak ada yang mengecewakan bagi saya. Semuanya luar biasa," tegasnya. 

JCH Indonesia ini mengaku sangat bersyukur banyak kepada pemerintah Indonesia, kepada Menteri Agama dan semua petugas haji. "Terima kasih juga kepada semua petugas haji. Melayaninya memang cap jempol. Semoga semua niatnya dikabulkan oleh Allah," kata Giman, sembari mendoakan petugas haji sehat dalam menjalankan tugas melayani tamu Allah. (*)

Pewarta : Yatimul Ainun
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Blitar just now

Welcome to TIMES Blitar

TIMES Blitar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.